Sesekali berjalan di lantai hutan

Mengembara menelusuri denai asing

Untuk mensaujanakan pandangan yang kian gersang

Sesudah menemui sahabat sejati

 

Kulihat sang mentari menyinari

Mensirnakan awan kelabu yang mengendong duka

Semilir kuat meniup rimbunan pohon

Memadam dendam kesumat yang terpahat di sanubari

 

Kudengar coretan hati dibawah langit jingga

Menyantuni perasaan sepanjang perjalanan

Senyuman girang terukir di jiwa

Menjadi halwa hati yang resah

 

Ombak bersilih ganti memukul pantai

Mengalunkan lagu kisah hidup

Menerobos gerbang kehidupan yang penuh keindahan

Mencorakkan sekelumit suka duka perjalanan

Di mana lakaran hidup menjadi riwayat

Lalu menjadi pangkal kepada coretan karya

Saat pena melakar kenangan

Aksara menari keasyikan

Mewarnai dunia yang kosong ini

 

Setiap dendangan lagu yang merdu

Setiap kata-kata puitis yang disuarakan

Mendampingi kepedihan dan kerinduan hati

Menyuburkan jiwa yang terikat

Meskipun hanya sekilas bayang kenangan

Kehidupan yang ditakdirkan

Persis sinar mentari

Akhirnya akan tenggelam jua

Begitulah setiap hikayat pahit dan manis

Akhirnya akan bertemu pengakhirannya

 

Alangkah baiknya jika takdir berputar lagi

Mengulangi detik manis tertawa

Di bawah keheningan sang purnama

Memaku aksara dengan pena cinta